Ulasan berita Indonesia dan internasional dari peristiwa, politik, teknologi, berita unik, dan hiburan

loading...

Monday, May 15, 2017

FPI Ngamuk Dalam Aksi 1000 Lilin Di Makassar; Tidak Heran!

FPI Ngamuk Dalam Aksi 1000 Lilin Di Makassar; Tidak Heran! - Hallo Pembaca Portal Berita, Berita kali ini adalah FPI Ngamuk Dalam Aksi 1000 Lilin Di Makassar; Tidak Heran!, Berikut ini artikelnya.

lihat juga


FPI Ngamuk Dalam Aksi 1000 Lilin Di Makassar; Tidak Heran!

Teman chat saya, "Mey, kau tidak ikut Aksi 1000 Lilin di Pantai Losari? Katanya ricuh."

"Tidak. Karena sudah tahu bakakalan begitu." Balas saya.


Iya, Makassar dikenal dengan banyaknya kaum intoleransinya. Bahkan dikenal dengan mahasiswa yang hobi demo anarkis. Bahkan saya pernah berbicara dengan orang penting di suatu perusahaan besar terkait isu bahwa mahasiswa Makassar banyak yang di-blacklist di perusahaan-perusahaan besar. Beliau mengatakan bahwa memang seperti itu. Bukan masalah etnis atau apa tapi kebiasaan mahasiswa bertindak anarkis dan suka demo. Banyak HRD dari perusahaan terbaik yang tidak mau mengambil konsekuensi. Meski sebenarnya tidak semua mahasiswa seperti itu. Tapi begitulah, kebiasaan menggeneralisir pun membuat yang tidak bersalah ikut kena juga.

Alasan saya tidak ikut Aksi 1000 Lilin ini karena saya sudah tahu banyak teman Fb yang berasal dari Makassar yang cukup fanatik, sensitif dan rasis. Itu sudah menjadi rahasia umum. Apalagi FPI di Makassar terkenal cukup intoleran. Pada bulan puasa para pedagang makanan haram pun disuruh tutup warung dengan diberikan ancaman. Ondemandeee. Kadang di situlah saya berpikir, "Memangnya umat Muslim tertarik sama makanan haram? Apalagi di bulan puasa?" Belum lagi jika ingin mengadakan ibadah KKR di fasilitas umum kota seperti Karebosi juga dilarang oleh kelompok-kelompok ini. Dan masih banyak lagi.

Jadi saya tidak cukup kaget dengan berita ini karena sudah memprediksi akan terjadi seperti ini. Baca selengkapnya di SINI. Acara belum dimulai mereka sudah mau mengusir para pengunjung Pantai Losari. Tapi saya salut dengan ratusan aparat keamanan dari Brimob dan Satpol PP Pemkot Makassar berjaga di Anjungan Pantai Losari yang bersiap mengamankan jalannya Aksi 1000 Lilin.

Meski Makassar masih banyak dihuni kaum rasis, tapi beruntungnya saya memiliki teman-teman Muslim yang cukup toleran dan baik hati. Bahkan justru di Makassar, kebanyakan teman saya berteman dengan yang Muslim daripada non Muslim. Dan bahkan lebih nyaman berteman dengan Muslim. Ada teman saya yang biasanya saya nginap di rumahnya. Kalau dia galau lagi dan baru mengaji, habis mengaji saya ledekin, "Mengaji kalau lagi galau saja. Kalau tidak galau, lupa mengaji. Hahahha." Atau dia balik ledekin saya, "Kau tidak ke gereja, Mey? Atau kau sudah hafal semua isi Alkitab?" Wkwkwk.

Mungkin karena sudah tahu dari sono beda kali ya, makanya tidak ngotot buat memaksakan cara berpikir dan bisa lebih menghargai. Tidak ada itu istilah dimana kita yang non Muslim tidak boleh makan saat puasa. Makanya saat KKN dulu, karena cuma sendiri non Muslim, juga tidak keberatan memasak buat mereka yang akan berbuka puasa meski capek bukan main. Karena mereka menghargai saya yang tidak puasa ya saya tentu tidak keberatan memasak buat mereka. Logikanya, ya karena saya yang punya tenaga ekstra.

Saya tipe orang yang susah berpura-pura. Kalau mau makan ya makan, tapi saya usahakan tidak makan di depan teman yang lagi puasa. Mau bangun ya bangun. Jadi jika sahur ya saya sendiri yang tidur. Karena malamnya makanan sudah kami masak, tinggal dipanaskan saja. Yang lainnya berbuka puasa tapi tetap saya disimpankan makanan buat sarapan. Begitulah.

Jadi sebagai non Muslim, tentu dari pengalaman ini saya jadi paham bahwa Islam itu ada beberapa golongan. Soalnya saya pernah masuk mushola kampus, cuma mau buat baca-baca saja berhubung memang dari kecil saya suka baca kajian & khotbah agama mana saja untuk memperluas wawasan, tapi saya diminta keluar oleh pengurusnya. Hahhaha. Teman-teman saya yang Muslim dan lagi mau sholat, melongo waktu tahu saya disuruh keluar. Qiqiqi. Dari situ saya agak trauma injak tempat ibadah umat Muslim. Meski waktu kecil dulu suka main-main di masjid.

Tapi saat KKN, pandangan saya berubah ketika akan buka puasa di masjid desa dan saya diajak ikut oleh pemilik rumah daripada saya tinggal di posko sendirian. Bagi saya sih tidak masalah sama sekali. Yang masalah itu kalau orang keberatan dan saya diusir lagi. Wkwkwk. Saya butuh diyakinkan bahwa saya tidak akan diusir barulah saya ikut. Dan benar, meski saya tidak pakai kerudung, tidak ada yang menatap saya dengan tatapan aneh. Masing-masing orang fokus dengan doa dan makan. Heheheh. Jadi dari sini juga saya belajar bahwa kalau mau injak tempat ibadah umat yang beda agama dengan kita jangan lancang, tanya-tanya dulu. Karena meski satu agama tapi bisa saja beda aliran. Iya kan?

Sudah, saya cinta umat Muslim yang teduh, tenang, sejuk dan damai. 

RSS Feed

RSS to Email Formatted

IFTTT


Itulah Berita FPI Ngamuk Dalam Aksi 1000 Lilin Di Makassar; Tidak Heran!

Sekian berita tentang FPI Ngamuk Dalam Aksi 1000 Lilin Di Makassar; Tidak Heran!, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua

Anda sedang membaca artikel FPI Ngamuk Dalam Aksi 1000 Lilin Di Makassar; Tidak Heran! dan artikel ini url permalinknya adalah https://beritahubulat.blogspot.com/2017/05/fpi-ngamuk-dalam-aksi-1000-lilin-di.html Semoga artikel ini bisa bermanfaat.