Puluhan pengemis, gelandangan dan orang terlantar yang berkeliaran di wilayah Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, terjaring razia petugas gabungan, Senin (15/5/2017).
Aksi kejar-kejaran mewarnai kegiatan yang digagas oleh Dinas Sosial, Dinas Kesehatan dan Satpol PP setempat itu. Mereka berusaha melawan saat akan diangkut ke dalam truk petugas.
Berbagai alasan para pengemis, gelandangan dan orang terlantar pun diutarakan dengan harapan luput digelandang petugas.
"Hidup sudah susah main angkut-angkut orang. Kalau benar niatnya baik, nikahi saya, nanti saya mau diangkut," ungkap seorang pengemis, Wartini (42), yang beroperasi di Pasar Godong, Grobogan.
Petugas tak menggubris Wartini yang mulai berkilah. Petugas langsung menggelandang Wartini bersama kelima pengemis, gelandangan dan orang terlantar lain masuk ke dalam truk.
"Ya nanti kamu dinikahi, yang penting masuk truk dulu," ujar seorang petugas Satpol PP Grobogan.
Dari lokasi ini, petugas kemudian menyisir sejumlah titik lokasi jalan dan pasar lain yang masuk wilayah hukumnya.
Kabid Rehabilitasi Sosial Dinas Sosial Kabupaten Grobogan, Kurniawan, menjelaskan, langkah pihaknya ini dalam rangka menindaklanjuti laporan masyarakat yang mulai resah dengan menjamurnya pengemis, gelandangan dan orang terlantar.
"Selain itu razia ini untuk menciptakan kenyamanan menjelang bulan suci ramadhan. Total ada 25 orang pengemis, gelandangan dan orang terlantar yang terjaring razia," kata Kurniawan.
Puluhan pengemis, gelandangan dan orang terlantar yang terjaring razia ditampung ke Panti Rehabilitasi Sonorumekso, Purwodadi. Setiba di panti, mereka satu per satu digunduli rambutnya.
"Mereka akan dibina dan ditampung di Panti. Razia pengemis, gelandangan dan orang terlantar akan terus digencarkan," pungkas Kurniawan.
|