Home/
Unlabelled
/Setelah Sebut laporan Warga Soal Banjir 50% HOAX, Ini Data Lengkap Banjir Jakarta yang Viral di Medsos dan Bikin Anies-Sandi Dibully Senin Kemarin!
Setelah Sebut laporan Warga Soal Banjir 50% HOAX, Ini Data Lengkap Banjir Jakarta yang Viral di Medsos dan Bikin Anies-Sandi Dibully Senin Kemarin!
Setelah Sebut laporan Warga Soal Banjir 50% HOAX, Ini Data Lengkap Banjir Jakarta yang Viral di Medsos dan Bikin Anies-Sandi Dibully Senin Kemarin! - Hallo Pembaca Portal Berita, Berita kali ini adalah Setelah Sebut laporan Warga Soal Banjir 50% HOAX, Ini Data Lengkap Banjir Jakarta yang Viral di Medsos dan Bikin Anies-Sandi Dibully Senin Kemarin!, Berikut ini artikelnya.
lihat juga
Setelah Sebut laporan Warga Soal Banjir 50% HOAX, Ini Data Lengkap Banjir Jakarta yang Viral di Medsos dan Bikin Anies-Sandi Dibully Senin Kemarin!
Infoteratas.com - Banjir mengacaukan arus lalu lintas di sejumlah titik jalan di Jakarta, Senin (11/12/2017). Bahkan beberapa lokasi yang lumpuh akibat banjir sampai viral di Medsos. Imbasnya kinerja Gubernur Anies Baswedan dan Wagub Sandiaga Uno dicibir warganet tanpa ampun. Badan Penanggulangan Bencana Daerah Pemprov DKI mengeluarkan data lengkap ketinggian genangan sampai lama air tergenang untuk menjawab hal tersebut. Inilah data yang dirilis BPBD DKI : 1. Jakarta Pusat - Jalan Cikini Raya (Titik kenal Bank Mandiri Taspen) Ketinggian air : 10 - 15 centimeter Lama genangan : 2,5 jam - Jalan Penjernihan 1 (depan TPU Karet Bivak) Ketinggian air : 20 - 30 centimeter Lama genangan : 2,5 jam - Jln Bendunganhilir (titik kenal RSAL Mintoharjo) Ketinggian air : 10 - 20 centimeter Lama genangan : 1,5 jam - Jalan Krekot, Pasarbaru Ketinggian air : 10 - 30 centimeter Lama genangan : 0,75 jam - Jl Ridwan Rais Ketinggian air : 10 - 20 centimeter Lama genangan : 1,75 jam - Jl Jatibunder Ketinggian air : 10 - 20 centimeter Lama genangan : 0,5 jam 2. Jakarta Utara - Tol Kemayoran-Tanjungpriok Km 16 - 800 Ketinggian air : 10 - 15 centimeter Lama genangan : 2,5 jam - Jalan Yos Sudarso (depan gedung Altira) Ketinggian air : 10 - 30 centimeter Lama genangan : 1,5 jam - Jalan Boulevard Barat (Titik kenal MOI) Ketinggian air : 10 - 30 centimeter Lama genangan : 2 jam 3. Jakarta Barat - Jalan S Parman (depan apartemen Slipi) Ketinggian air : 10 - 20 centimeter Lama genangan : 2,5 jam 4. Jakarta Selatan - Jln lampu merah ITC Fatmawati Ketinggian air : 10 - 20 centimeter Lama genangan : 2 jam - Jln Sultan Iskandar Muda (depan Mall Gandaria City) Ketinggian air : 20 - 30 centimeter Lama genangan : 2 jam - Jln H. Syahrin Ketinggian air : 10 - 20 centimeter Lama genangan : 2 jam - Jln Radio Dalam Ketinggian air : 10 - 20 centimeter Lama genangan : 2 jam - Jln Adityawarman Ketinggian air : 10 - 15 centimeter Lama genangan : 2 jam - Jln Trunojoyo (PLN Bulungan) Ketinggian air : 50 centimeter Lama genangan : 2,5 jam - Jalan Jenderal Sudirman, Karet Semanggi (depan sampoerna strategic/ univ atmajaya) Ketinggian air : 30 - 60 centimeter Lama genangan : 2 jam - Jalan Rasuna Said Ketinggian air : 20 - 30 centimeter Lama genangan : 2 jam - Jalan Sultan Hasanudin (titik kenal terminal Blok M) Ketinggian air : 20 - 30 centimeter Lama genangan : 2 jam - Jalan Gatot Subroto (titik kenal Kemenaker) Ketinggian air : 20 - 40 centimeter Lama genangan : 2 jam - Jalan Puloraya (belakang Walikota Jaksel) Ketinggian air : 20 - 50 centimeter Lama genangan : 2 jam - Jalan Prof Dr Satrio (depan gedung muamalat) Ketinggian air : 20 - 50 centimeter Lama genangan : 2 jam - Jl RM Margono Djojohadikoesomo (depan BNI 46) Ketinggian air : 15 - 20 centimeter Lama genangan : 1,5 jam - Underpass Dukuhatas Ketinggian air : 100 centimeter Lama genangan : 3,5 jam - Jalan Kemangutara IX, Durentiga Ketinggian air : 10 - 40 centimeter Lama genangan : 2 jam - JL Denpasar (komplek Menteri) Ketinggian air : 10 - 30 centimeter Lama genangan : 1 jam - JL Kemang Raya, Bangka Ketinggian air : 10 - 30 centimeter Lama genangan : 1 jam
Kepala Badan Penanggulangan dan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, Jupan Royter menegaskan koordinasi BPBD dengan Badan Meteorologi Klimitologi dan Geofisika (BMKG) tidak pernah putus. Termasuk dengan Dinas sumber Daya Air (SDA), Bina Marga, Walikota, Camat, Lurah hinga perangkat RT wakil dari masyarakat. Jupan menilai genangan yang terjadi saat hujan dua hari ini akibat tingginya curah hujan. Namun bukan siklus lima tahunan. Dia berharap warga dapat sigap, tanggap dan galang dalam menghadapi banjir seperti apa yang diisntruksikan oleh Gubernur Anies. "Untuk prediksi cuaca kami terus kordinasi dengan BMKG. Kemudian kami petakan daerah rawan banjir dan longsor. Disitu semua harus sigap," kata Jupan.
Sementara itu, Anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta, Ricardo menilai Dinas SDA terlalu cepat menyatakan siap sebelum pastikan seluruh potensi yang bisa menyebabkan banjir dapat diatasi. Bahkan untuk pompa yang jelas terulang setiap tahun mengalami kerusakan, Dinas SDA hanya menyatakan siap dan ternyata hasilnya berbeda. "Kami masih belum lihat terobosan apa yang diambil untuk mengatasi banjir di Jakarta. SDA berkali-kali menyatakan harus menertibkan seluruh bangunan bantaran kali yang mempersempit lebar kali. Itu pendekatan salah karena air itu tidak harus dialirkan semuanya ke laut, tapi diresapi," tegas Ricardo. Sandiaga: 50 Persen Laporan Banjir Hoax
Gubernur-Wakil Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan dan Sandiaga Uno, menilai sistem pelaporan banjir saat ini kurang optimal. Pasalnya, masih ada data tentang banjir yang tidak akurat.
"Dari data (laporan banjir) yang masuk, 20 persen terverifikasi, 50 persennya hoax," kata Sandi di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Kamis (19/10/2017).
Baca juga: Anies-Sandi akan Benahi Sistem Pelaporan Banjir
Maka itu, Anies-Sandi pagi tadi memanggil sejumlah pihak terkait masalah banjir, yakni PPSU, BPBD, Dinas Sosial, dan Diskominfo DKI Jakarta. Anies-Sandi meminta adanya pembenahan dalam sistem pelaporan banjir.
"Lalu bagaimana kita bisa bertindak dengan laporan yang tidak terverifikasi? Kita akan membuat proses pelaporan yang langsung otomatis bisa terverifikasi. Artinya, mereka-mereka yang bertugas itu adalah orang-orang yang memang laporannya sahih. Ada laporan masyarakat, tapi ada juga laporan dari yang bertugas," papar Anies di lokasi yang sama.
Sebelumnya, Pemprov DKI bersama instansi terkait akan menunjuk aparat yang akan bertugas sebagai tim pelapor. Pelapor itu bisa dari RW hingga relawan.
"Intinya adalah yang melaporkan adalah orang yang memang kita beri tugas di daerah yang rawan. Nah, siapa pelapornya nanti didiskusikan, bisa PPSU, bisa RT, bisa RW-nya, bisa relawan," terang Anies. Berikut ini adalah Video statemen Anies-Sandi bahwa laporan warga soal data banjir 50% HOAX;
RSS to Email Formatted
Itulah Berita Setelah Sebut laporan Warga Soal Banjir 50% HOAX, Ini Data Lengkap Banjir Jakarta yang Viral di Medsos dan Bikin Anies-Sandi Dibully Senin Kemarin!
Sekian berita tentang Setelah Sebut laporan Warga Soal Banjir 50% HOAX, Ini Data Lengkap Banjir Jakarta yang Viral di Medsos dan Bikin Anies-Sandi Dibully Senin Kemarin!, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua
Anda sedang membaca artikel Setelah Sebut laporan Warga Soal Banjir 50% HOAX, Ini Data Lengkap Banjir Jakarta yang Viral di Medsos dan Bikin Anies-Sandi Dibully Senin Kemarin! dan artikel ini url permalinknya adalah https://beritahubulat.blogspot.com/2017/12/setelah-sebut-laporan-warga-soal-banjir.html Semoga artikel ini bisa bermanfaat.