Ulasan berita Indonesia dan internasional dari peristiwa, politik, teknologi, berita unik, dan hiburan

loading...

Wednesday, March 7, 2018

Inikah Alasan Gerindra Membenci Partai PSI?

Inikah Alasan Gerindra Membenci Partai PSI? - Hallo Pembaca Portal Berita, Berita kali ini adalah Inikah Alasan Gerindra Membenci Partai PSI?, Berikut ini artikelnya.

lihat juga


Inikah Alasan Gerindra Membenci Partai PSI?

Fadli Zon dan Sekjen PSI, Raja Juli Antoni
Fadli Zon dan Sekjen PSI, Raja Juli Antoni. (Istimewa)
Beritakepo.com. Jika acuannya adalah singkatannya, semestinya tidak demikian. PSI Lama atau Partai Sosialis Indonesia adalah partai dimana Soemitro Djojohadikoesoemo, ayah Prabowo Soebianto ikut bernaung. Pun sekalipun Fadli Zon pasti akan sangat bangga bila dikaitkan dengan PSI.

PSI adalah partainya kaum intelek, dimana ia tidak punya ambisi untuk menjadi partai massa, ia tidak pernah bermimpi memiliki pengikut dengan jumlah jutaan. Ia sejenis partai "Think Tank" atau saat ini sering disebut "King Maker", dimana tidak ada satu pun kebijakan pemerintah yang luput dari meja diskusi mereka.

Walau pun berjumlah minoritas, ia mampu mengkontrol bahkan mempengaruhi sangat kuat banyak kebijakan pemerintah. Apalagi ia didukung oleh tokoh2 nasional yang kemudian dicatat sebagai para negarawan bangsa. Sebut tokoh lintas generasi dan lintas bidang yang pernah bergabung dalam partai ini mulai Sutan Sjahrir, Soedjatmoko, Rosihan Anwar, Soetan Takdir Alisjahbana, Mochtar Loebis, bahkan Soe Hok Gie dan YB Mangoenwijaya. Kemudian ada Sultan Hamengkubuwana IX dan Jenderal A. H. Nasution walau bukan anggota PSI, tapi mereka memiliki hubungan informal yang kuat dengan partai berlambang bintang ini.

Hanya karena blunder, seorang Soemitro yang menjadi agen CIA dan mendukung Gerakan PRRI/Permesta-lah partai ini dibubarkan Soekarno. Bahkan Sjahrir sempat ditahan tanpa pengadilan, oleh tuduhan yang sama sekali tidak dilakukannya. Catat: genetik keluarga ini telah sejak lama menjadi musuh dalam selimut di negeri ini. Sial pula, penguasa orde selanjutnya malah memungutnya sebagai menantu!

PSI baru, yaitu Partai Solidaritas Indonesia, dengan sangat cerdas menggunakan akronim dan romantisme lama yang sangat melekat pada semangat PSI Lama. Mereka hadir dengan kultur yang sebenarnya sama dengan PSI Lama, kekuatan orang muda yang progresif dan berpikiran terbuka. Segmen yang sama persis yang dibidik saat Gerindra lahir , sama2 menunjukkan semangat nasionalisme di awal mereka mulai mempromosikan diri.

Mari kita lacak akar nama Gerindra! Indonesia Raya selain nama lagu kebangsaan Indonesia, kemudian adalah nama salah satu koran yang Pro-PSI, yang digawangi oleh Mochtar Loebis. Koran inipun mengalami dua kali dibredel, baik pada masa Orde Lama maupun Orde Baru. Artinya, walau tidak pernah kentara benar ada rasa jealous (cemburu dan risi) pada sisi Gerindra, ketika akhirnya PSI lahir. Dan semakin menjadi ketika, secara perlahan PSI mampu menarik simpati secara luas.

Bukan saja di segmen yang selama ini jadi bidikan Gerindra, apa dan siapa yang disebut "kelas menengah baru", atau dalam bahasa hari ini generasi muda milineal. Hanya dengan beda yang mencolok mata: pendukung Gerindra Prabowo adalah segmen yang cari gampang tanpa banyak berkeringat, mudah terjebak dalam pikiran irasional, dan mudah menuduh. Apa yang disebut juga sebagai kelas menengah teologis. Sedangkan pada piha k PSI mereka menyebutnya dengan bahasa mereka progresif dan terbuka. Yang bisa diterjemahkan sebagai mereka yang bersemangat anti korupsi, rasional tapi penuh toleransi. Mereka akan sangat suka bila disebut sebagai kelas menengah milinealis. Asyik!

Pada titik inilah, saat para pimpinannya meminta waktu bertemu Jokowi di Istana Negara. Langsung menyemburlah kritik dan cacian dari Gerindra kepada PSI. Mereka menuduh PSI melanggar tata krama dan protokoler kepresidenan, melakukan kampanye politik di situs yang semestinya netral. Sebaliknya Jokowi tak luput dianggap melakukan blunder, dengan menerima dukungan politik PSI pada saat jam kerja yang semestinya digunakan untuk urusan kenegaraan. Intinya di mata Gerindra keduanya adalah kolaborasi atau pasangan setan dan iblis.

Menganggap dan menuduh keduanya gak ada baiknya dan gak tahu diri. Padahal ini pertemuan biasa, yang siapa pun yang mengajukan audiensi, kewajiban Presiden untuk menerimanya. Hingga tiba, pada titik Polri berhasil membongkar jaringan Muslim Cyber Army (MCA), yang semestinya mudah saja diduga dan dituduhkan oleh banyak kalangan bahwa tokoh2 Gerindra berada di balik mereka. Dan lalu kalap-lah, Fadli Zon melaporkan si ini, dan si itu, yang selama ini dianggap musuh politik mereka ke Polisi. Sebuah sinyalemen sederhana yang dalam politik akan abadi sepanjang masa: Maling teriak Maling!

Dan bahkan, secara terbuka terjadi perang cuitan di twitter antar Sekjen PSI, Raja Juli Antoni dengan Fadli Zon, yang seara administratif berposisi sebagai Wakil Ketua Umum Gerindra. Dan seperti biasa, siapa yang kepepet dan mendekati kalah, ia yang akan pertama melakukan pelaporan ke Polisi. Gaya basi yang tak pernah busuk!

Suka atau tidak suka, PSI sangat berhasil memancing Gerindra bersuara, bertindak bodoh dan gegabah. Sebuah promosi gratis yang tanpa biaya buat PSI. Disini menunjukkan bahwa partai2 orang tua, memang selamanya tidak akan pernah kembali muda. Dia san gat mudah dipermainkan dan dijebak anak muda dengan gaya kekiniannya yang tanpa beban. Tidak salah bila dikatakan Gerindra, pantas sangat khawatir dengan trend peningkatan popularitas PSI.

Dua hal yang tidak banyak orang tahu, Pertama, Gerindra sebenarnya sedang membenci dan memusuhi adik kandung ideogisnya sendiri. Wajar karena ia berpihak kepada rival seterunya; Kedua, manuver Fadli Zon itu lebih banyak cari muka ke Prabowo, menyelamatkan dirinya sendiri daripada menjaga reputasi partainya. Disini jangankan martabat negeri-nya sendiri Indonesia, atau marwah lembaga yang ia pimpin sendiri: DPR. Bahkan kehormatan partainya sendiri ia injak2 tanpa pernah menyadarinya. Tipikal mantan aktivis kampus yang sudah gagal jadi negarawan, sejak hari pertama ia mengaku politisi!

Ditulis oleh Andi Setiono Mangoenprasodjo
RSS Feed

RSS to Email Formatted

IFTTT


Itulah Berita Inikah Alasan Gerindra Membenci Partai PSI?

Sekian berita tentang Inikah Alasan Gerindra Membenci Partai PSI?, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua

Anda sedang membaca artikel Inikah Alasan Gerindra Membenci Partai PSI? dan artikel ini url permalinknya adalah https://beritahubulat.blogspot.com/2018/03/inikah-alasan-gerindra-membenci-partai.html Semoga artikel ini bisa bermanfaat.