Tukang Bakso Keliling di Makassar Ini Selalu Tampil Necis - Hallo Pembaca
Portal Berita, Berita kali ini adalah Tukang Bakso Keliling di Makassar Ini Selalu Tampil Necis, Berikut ini artikelnya.
lihat juga
Tukang Bakso Keliling di Makassar Ini Selalu Tampil Necis
| Rinto Daeng, tukang bakso necis di Makassar. (Kompas.com) | Beritakepo.com. Sosok Rinto Daeng Sitaba (32) kini menjadi viral dan menjadi perbincangan netizen lantaran media online nasional menyorot penampilannya saat berjualan bakso mendorong keliling gerobaknya. Tukang bakso di Makassar ini selalu tampil rapi, bersih dan necis dengan mengenakan kemeja, celana kain, sepatu pantofel hingga berdasi ala direktur perusahaan.
Rinto sumringah ketika ditanya alasannya selalu berpakaian seperti pekerja kantoran saat berkeliling menjual bakso. Dia mengaku sangat senang berpenampilan seperti itu. Apalagi, para langganannya juga ikut senang membeli bakso karena pedagangnya bersih dan rapi.
"Saya memang suka bersih dan rapi. Ini juga saya terinspirasi dengan gayanya James Bond. Itu idolaku sejak kecil hingga kini. Semua film-film James Bond yang versi dulu sampai sekarang sudah saya nonton berulang-ulang kali," ungkapnya saat ditemui di rumah sepupunya yang juga menjadi tempat tinggalnya, Rabu (7/3/2018), dil ansir beritakepo.com dari Kompas.com.
Jalan Tanggul Patompo ini mengatakan sudah berpenampilan seperti ini sejak lama. Pria yang sudah berjualan bakso selama 18 tahun ini merasa tidak semangat berdagang jika tidak bersih dan rapih.
Bukan tanpa sebab. Menurut Rinto, sejak kecil, dia dididik oleh almarhumah ibunya, Bambo Daeng Rannu, untuk selalu rapi sejak masih duduk di bangku kelas III SD.
Rinto mengenang, ibunya sebenarnya ingin dia menjadi tentara sehingga profesi itu juga menjadi cita-citanya. Namun, karena sang ibu sudah meninggal sejak dia kecil, kandas pulalah cita-citanya. Anak kedua dari enam bersaudara ini terpaksa hidup menumpang di rumah keluarganya dan harus memutar otak untuk hidup dari hari ke hari.
"Waktu kecil, ibu selalu elus-elus kepalaku dan mengatakan kamu jadi tentara ya, Nak. Tapi cita-cita itu kandas, karena saya putus sekolah dan harus mengurus diriku sendiri. Sedangkan saudara-saudaraku yang lain terpencar menumpang di rumah keluarga yang lain. Ada sama nenek dan ada pula di keluarga yang lain," tuturnya.
Sepeninggalan ibunya, Rinto pun putus sekolah dan tinggal bersama kakak sepupunya, Nawir Daeng Lau. Sementara itu, ayahnya, Daeng Nuntung, yang berprofesi sebagai tukang becak, telah menikah lagi dan tinggal bersama istri keduanya.
Awalnya, sang ayahlah yang mempunyai bisnis bakso keliling yang dijalankan oleh Rinto dan enam rekannya yang lain. Namun, karena kondisi kesehatan Daeng Lau kurang memadai, Rinto yang diminta pergi berbelanja ke pasar hingga membantu membuat bakso.
"Kalau saya membuat bakso, pakai topi dan pakai celemek. Pokoknya saya jaga kebersihan dagangan saya. Sampai saya jualan keliling, saya tetap berpakai bersih dan rapi seperti ini," katanya.
1 jam bersolek
Dalam berpenampilan rapi dan bersih setiap hari, tentu saja Rinto harus mempersiapkannya dengan baik. Rinto mengaku, mempersiapkan dirinya, mulai mandi sampai bersolek selama hampir 1 jam.
Pakaian dan aksesori yang dipakai adalah milik sendiri, dibelinya dari hasil tabungannya.
"Pakaian, sepatu, topi, dasi dan lainnya ini saya beli dari hasil jualan bakso yang setiap hanya disisipkan di celengan. Saat berdandan, banyak pembeli bakso yang sudah berteriak-teriak di depan rumah. Tapi biasa kakak sepupuku itu yang melayani (mereka) jika saya berdandan," tuturnya.
Saat memulai keliling dengan gerobaknya berpenampilan ala pegawai kantoran, pelanggannya mulai suka berteriak-teriak memanggilnya "Mas Rinto". Bahkan kerap pula pelanggannya bertanya soal pakaian koboi Rinto.
Sore itu, Rinto tengah mempersi apkan dagangan baksonya dengan berpenampilan unik seperti koboi. Menurut Rinto, topi koboi digunakannya untuk menghindari adanya kotoran atau rambut yang jatuh di makanan dagangannya.
Ternyata Rinto memiliki banyak koleksi topi koboi yang setiap hari digunakannya menyiapkan dan menjajakan bakso dagangannya. Selain koleksi topi koboi, Rinto juga mempunyai banyak koleksi sepatu kulit yang biasa pekerja kantoran.
Semangkok bakso yang dijajakan Rinto dihargai Rp 5.000 hingga Rp 10.000.
Rinto memberikan kesempatan mencicipi bakso jajanannya. Baksonya terasa enak. Kuahnya mempunyai khas tersendiri, agak kental dan gurih dengan tambahan bumbu kacang.
Dia juga memberi empat jenis bakso dalam semangkok, yaitu bakso tenis, bakso ranjau yang berisi cabai, bakso berisi telur dan ada pula bakso berisi hati ayam.
Rinto bersyukur, banyak pembeli yang menyukai baksonya dan juga penampilannya. Dia selalu menunggu saat berkeliling mendorong gerobaknya d engan kemeja dan dasi, bahkan jas dan sepatu pantofel. | | RSS to Email Formatted | | | |
Itulah Berita Tukang Bakso Keliling di Makassar Ini Selalu Tampil Necis
Sekian berita tentang Tukang Bakso Keliling di Makassar Ini Selalu Tampil Necis, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua
Anda sedang membaca artikel
Tukang Bakso Keliling di Makassar Ini Selalu Tampil Necis dan artikel ini url permalinknya adalah
https://beritahubulat.blogspot.com/2018/03/tukang-bakso-keliling-di-makassar-ini.html Semoga artikel
ini bisa bermanfaat.