| Politikus senior PAN Amien Rais berbicara mengenai kelanjutan reklamasi Teluk Jakarta. Amien menyarankan agar proyek reklamasi dihentikan.
Hal tersebut disampaikan dalam seminar bertajuk 'Stop Reklamasi Teluk Jakarta' di gedung DPR, Jakarta Pusat, Selasa (16/5/2017). Turut hadir dalam acara itu pakar teknik kelautan ITB Muslim Muin, dosen FT UI Sri Bintang Pamungkas, Irvan Pulungan dari ICLEI Indonesia, Sekjen PNPI M Ramli, dan Marwan Batubara dari IRESS.
"Reklamasi amat sangat nyata begitu, jadi bertanya buat kita. Mungkinkah kita menyerahkan Tanah Air kepada pengembang. Saya melihat, saya tidak ada SARA dan lain-lain, memang ada oknum yang begitu percaya, tidak ada takutnya KPK dihajar, BPK dihajar, saya pikir kok ini bisa berani? Ada apa?" ujar Amien.
Amien juga sedikit menyinggung proyek reklamasi di bawah kepemimpinan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) saat menjabat Gubernur DKI.
"Andaikata dia menang, ini selesai. Tapi karena Allah masih menyayangi bangsa kita ini, kasih napas dulu, konsolidasi dulu," kata eks Ketua MPR ini.
Amien Rais saat diskusi soal reklamasi di DPR / Amien Rais dalam diskusi soal reklamasi di gedung DPR (Andhika Prasetia/detikcom)
Amien juga mengaitkan reklamasi Teluk Jakarta dengan kepemimpinan Xin Jinping di China. "Saya mencium reklamasi ini bukan untuk ambil dan lain-lain. Ini jelas, jadi Podomoro sudah buat iklan di Hong Kong, katanya ada pejabat terima Rp 10 T," tuturnya.
Amien mengimbau proyek reklamasi Teluk Jakarta dimoratorium. Dia menyinggung gugatan untuk membuka kajian terkait reklamasi di Komisi Informasi Pusat (KIP).
"Jadi, paling tidak kita moratorium dulu, kita hargai. Mari kita adu fakta dan data, kalau data Pak Luhut reklamasi mengurangi banjir betul, ya sudah saya tiarap. Tapi kalau kalau data kita lebih afdal, lebih kuat, tentu Pak Luhut, mohon maaf, hentikan," ujar Amien.
"Kita harus minta ke KIP, tolong buka. Secara logis untuk kepentingan bangsa, ini harus kita hentikan bersama-sama. Mohon maaf kalau ada salah," tambahnya. (dkp/imk) | 
