Ulasan berita Indonesia dan internasional dari peristiwa, politik, teknologi, berita unik, dan hiburan

loading...

Tuesday, May 16, 2017

Hati-hati Berucap dan Bertindak! Presiden Jokowi Beri Mandat 'Keras' untuk Kapolri dan Panglima TNI

Hati-hati Berucap dan Bertindak! Presiden Jokowi Beri Mandat 'Keras' untuk Kapolri dan Panglima TNI - Hallo Pembaca Portal Berita, Berita kali ini adalah Hati-hati Berucap dan Bertindak! Presiden Jokowi Beri Mandat 'Keras' untuk Kapolri dan Panglima TNI, Berikut ini artikelnya.

lihat juga


Hati-hati Berucap dan Bertindak! Presiden Jokowi Beri Mandat 'Keras' untuk Kapolri dan Panglima TNI

Melihat situasi dan kondisi Indonesia yang akhir-akhir ini memanas, bahkan terjadi banyak perselisihan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberi mandat tegas yang tak bisa ditawar lagi.

Perintah tersebut langsung diberikan kepada Kapolri dan Panglima TNI untuk menindak secara tegas segala bentuk ucapan dan tindakan yang mengganggu persatuan.

Di balik mandat tersebut bermakna bahwa Kapolri dan panglima TNI tak bisa kendor dan harus kejam menindak siapa pun tanpa pandang bulu, jika itu membahayakan persatuan Indonesia.

Perintah langsung presiden tersebut diucapkan dalam sambutan Presiden Jokowi usai menerima sejumlah tokoh lintas agama di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Selasa (16/5/2017).

Tak hanya itu, agar mandat tersebut juga dilihat dan diketahui seluruh rakyat Indonesia, melalui akun Twitter Jokowi juga menggunggah potongan sambutannya tersebut.

"Saya perintahkan Kapolri dan Panglima TNI untuk tidak ragu2 menindak segala ucapan & tindakan yg mengganggu persatuan dan persaudaraan -Jkw," tulis akun @jokowi.


Tak hanya mandat untuk Kapolri dan Panglima TNI saja, Jokowi juga menegaskan sebuah pesan mendalam.

Hal ini untuk mengingatkan bahwa bangsa Indonesia adalah saudara, sehingga jangan saling menghujat, menjelekkan, memfitnah atau mendemo.


"Kita ini adalah saudara. Jangan saling menghujat, menjelekkan, memfitnah, saling mendemo -Jkw," tulisnya.

Berikut pernyataan utuh Presiden Jokowi, dilansir dari Kompas.com:

Saya baru saja bersilaturahmi dengan beliau-beliau, tokoh agama dari Majelis Ulama Indonesia, Nahdlatul Ulama, Muhammadiyah, Konferensi Wali Gereja Indonesia, Persekutuan Gereha Indonesia, perwakilan umat Buddha Indonesia, dari Hindu Dharma Indonesia dan majelis tinggi Konghucu Indonesia serta Panglima TNI dan Kapolri untuk membicarakan dinamika kebangsaan yang menjadi perhatian kita bersama.

Saya senang mendengar komitmen semua tokoh agama dan umatnya untuk terus menjaga terus mempertahankan dan terus memperkokoh Pancasila dan UUD 1945 dalam bingkai NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika.

Saya senang dan berterima kasih mendengar komitmen semua umat beragama untuk terus menjaga persatuan, persaudaraan, perdamaian dan toleransi antarumat antarkelompok dan antargolongan.

Saya juga senang dan berterima kasih atas komitmen semua pihak untuk membangun demokrasi yang sehat dan mendukung penegakan hukum. Saya perlu tegaskan di sini bahwa kebebasan berpendapat, berserikat dan berkumpul itu dijamin oleh konstitusi kita.

Tapi saya juga perlu tegaskan bahwa kebebasan tersebut harus sejalan dengan koridor hukum. Harus sesuai dengan Pancasila dan UUD 1945. Harus berada dalam bingkai NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika.

Jikalaupun dalam beberapa waktu terakhir ini ada gesekan antarkelompok di masyarakat, mulai saat ini saya minta hal-hal tersebut, gesekan-gesekan tersebut, untuk segera dihentikan. Jangan saling menghujat.

Karena kita ini adalah saudara. Jangan saling menjelekan. Karena kita ini adalah saudara. Jangan saling memfitnah. Karena kita ini adalah bersaudara. Jangan saling menolak. Karena kita ini adalah saudara. Jangan kita saling mendemo. Habis energi kita untuk hal-hal yang tidak produktif seperti itu.

Kita adalah saudara. Saudara sebangsa dan setanah air. Saya juga telah perintahkan kepada Kapolri, kepada Panglima TNI untuk tidak ragu-ragu menindak tegas segala bentuk tindakan dan ucapan yang mengganggu persatuan dan persaudaraan. Yang mengganggu NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika. Yang tidak sesuai dengan Pancasila dan UUD 1945. Semoga Tuhan YME meridhai upaya kita bersama.

Melihat kabar tersebut, netizen pun komentar beragam, ada yang mendukung namun juga mencibir.

@Jonny_Esmod: "Terima Kasih Pak De! Mudah2an Tidak ada lg demo2 mengatasnamakan Agama Lagi...."

@HarDaboe: "Saya siap bela Jokowi, nyawaku taruhannya."

@ TomySan42296161: "Bukan ucapan n tindakkan rakyat yg perlu di kwatirkan, tp kwatirkan segala keputusan dan langkahmu sbg presiden. Grow n wake up, dude.!"

@Rraarw: "Tanpa orang yg cerdas da n bisa bertoleransi juga masalah buat negara. Klw keputusan presiden sudah tepat tapi rakyat tdk sejalur ya sama aja." (http://ift.tt/2nTTLOs Fatonah)

RSS Feed

RSS to Email Formatted

IFTTT


Itulah Berita Hati-hati Berucap dan Bertindak! Presiden Jokowi Beri Mandat 'Keras' untuk Kapolri dan Panglima TNI

Sekian berita tentang Hati-hati Berucap dan Bertindak! Presiden Jokowi Beri Mandat 'Keras' untuk Kapolri dan Panglima TNI, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua

Anda sedang membaca artikel Hati-hati Berucap dan Bertindak! Presiden Jokowi Beri Mandat 'Keras' untuk Kapolri dan Panglima TNI dan artikel ini url permalinknya adalah https://beritahubulat.blogspot.com/2017/05/hati-hati-berucap-dan-bertindak.html Semoga artikel ini bisa bermanfaat.