Ulasan berita Indonesia dan internasional dari peristiwa, politik, teknologi, berita unik, dan hiburan

loading...

Tuesday, May 16, 2017

WAJIB BACA..! Tulisan Cerdas Seorang Ibu yang Menolak Rekonsiliasi Versi Anies-Sandi

WAJIB BACA..! Tulisan Cerdas Seorang Ibu yang Menolak Rekonsiliasi Versi Anies-Sandi - Hallo Pembaca Portal Berita, Berita kali ini adalah WAJIB BACA..! Tulisan Cerdas Seorang Ibu yang Menolak Rekonsiliasi Versi Anies-Sandi, Berikut ini artikelnya.

lihat juga


WAJIB BACA..! Tulisan Cerdas Seorang Ibu yang Menolak Rekonsiliasi Versi Anies-Sandi

Sehari setelah hasil hitung cepat Pilkada DKI diketahui, Anies Baswedan sebagai pihak yang menang mendatangi Gubernur Basuki Tjahaja Purnama. Salah satu permintaan Anies adalah untuk rekonsiliasi dengan pendukung Basuki Djarot. BTP atau dikenal dengan nama populer Ahok menjawab: "pendukung saya kan tidak pernah membuat kerusuhan, mau rekonsiliasi apa?". Itu diceritakan pak Ahok kepada kami di salah satu hari pertemuan.

Rekonsiliasi dikumandangkan terus saat ini untuk menghentikan protes pendukung Basuki Djarot. Kemarin headline Kompas juga memuat antara lain seruan Haedar Nashir, Ketua PP Muhammadiah agar menghentikan seluruh protes, seruan JK di Aceh agar mesjid menjadi medium pemersatu warga, Kiki Syahnakri yang mengatakan negara dalam keadaan kritis. Pada intinya: hentikan protes, karena tidak akan ada solusinya, dan mesjid, yang selama Pilkada jadi fo rum pemecah belah warga harus menjadi pemersatu, karena kalau tidak maka negara akan kritis.


Kemudian pendukung Anies Sandy menyerukan istilah : MOVE ON... kepada pendukung BaDja yang mengirimkan bunga kepada Basuki Djarot.

Saya tidak mengerti seruan rekonsiliasi dan move on ini, untuk siapa dan apa tujuannya? Bagaimana rekonsiliasi, kalau pihak yang menang telah menggunakan segala cara yang kotor, bahkan melanggar undang-undang tanpa ada konsekwensi, mengoyak-ngoyak kebangsaan kita dan menyebabkan polarisasi warga yang tidak pernah terjadi sebelumnya? Bagaimana rekonsil iasi kalau pihak yang kalah ditekan dan dihujat lewat proses hukum yang dipaksakan melalui tekanan gerombolan masa? Bagaimana rekonsiliasi kalau terjadi pembiaran agama dan mesjid dipakai untuk kampanye oleh penyelenggara Pilkada dan menghujat pemeluk agama lain padahal itu melanggar Konstitusi dan UU? Bagaimana rekonsiliasi kalau Wakil Presiden yang seharusnya netral terus menerus mengeluarkan pernyataan yang mendukung posisi Calon yang didukungnya sejak masa kampanye, bagaikan menyiram api dengan bensin? Bagaimana mau rekonsiliasi kalau hakim kemudian menjatuhkan putusan yang tidak lazim, lebih tinggi dari tuntutan jaksa dan melanggar UU dengan melakukan penahanan tanpa penetapan penahanan?

Lalu, protes damai yang dilakukan oleh pendukung peserta yang kalah dikatakan anarkis dan memaksakan kehendak? Apakah rekonsiliasi yang dimaksud adalah pihak yang kalah harus menerima semua pelanggaran d an ketidak adilan itu dengan legowo dan membiarkan semua ketidak adilan dan pelanggaran UU itu berlalu begitu saja? Apakah rekonsiliasi artinya membiarkan rasa kebangsaan negeri ini dikoyak-koyak demi Pilkada? Apakah rekonsiliasi artinya membiarkan mesjid menjadi tempat pemecah belah umat?

Rekonsiliasi menurut JK--waktu menjelaskan bagaimana proses damai di Ambon, Poso dan Aceh--bisa dicapai dengan mendengarkan suara dari dua belah pihak kemudian mencapai kesepakatan yang dirasakan adil bagi keduanya.

Pernahkah pendukung Ahok didengar? Pernahkah keprihatinan kami terhadap penggunaan agama, ucapan kebencian, intimidasi dan diskriminasi yang terjadi dalam Pilkada DKI didengar oleh penyelenggara Pilkada ? Pernahkah didengar ketidak puasan pendukung Ahok atas putusan majlis hakim PN Jakarta Utara? Apakah rekonsili asi tetapi membiarkan hujatan-hujatan terhadap Ahok?

Rekonsiliasi tanpa menyelesaikan sumbu-sumbu masalah Pilkada DKI sama saja membangun tirani mayoritas di negeri ini. Apakah ini harus kita terima? JAWABANNYA: TIDAK!

Pendukung Basuki Djarot menyatakan ketidakpuasannya bukan dengan melakukan agitasi di mesjid-mesjid. Bukan dengan orasi yang beringas dan demonstrasi yang mengancam rasa aman warga. Tetapi menyatakannya secara damai lewat bunga, balon dan lilin. Kenapa itu harus dihentikan? Semua itu dijamin oleh UUD 1945 dan UU turunannya.

Anies-Sandy bisa tepuk dada bahwa dia menang dan berhasil memecat Ahok seperti yang dikatakannya dalam debat di Mata Najwa. Tapi ingat, kalian menang dengan cara kotor, mengoyak-ngoyak rasa ke bangsaan, dan menyebabkan segregasi yang sangat lebar di masyarakat Indonesia, bukan hanya Jakarta.
Dunia mengetahui kekotoran cara yang kalian pakai dan itu sudah tercatat dalam sejarah Republik ini. Kalian adalah manusia-manusia cacat etika, kami melihatmu dengan jijik dan rendah. Berkuasa tanpa jiwa, itulah kalian.

Teman-teman saya yang berada di kubu Anies-Sandy: Bambang Widjojanto, Edriana Nurdin, Chandra Hamzah yang sembunyi tetapi membiarkan anggota timnya ada di pihak Anies-Sandy, Marco Kusuma Widjaja yang sangat membenci Ahok, Sudirman Said, apapun niat kalian berada di kubu Anies Sandy, kalian sudah cacat moral. Apapun yang kalian lakukan, sebaik apapun hasilnya, semua itu dicapai lewat cara yang kotor. Kalian berdosa secara moral terhadap bangsa ini karena kalian menunggangi issu agama dan mentoleransi agitasi, intimidasi, bahkan fitnah demi mencapai tujuan.

Saya tidak pernah lupa padamu Bambang Widjojanto, yang berapi-api menyatakan kubu Basuki Djarot menggunakan politik sembako sebagai bagian dari tindakan koruptif yang mencerminkan perilaku koruptif Basuki Djarot. Pada saat yang bersamaan, politik sembako sudah dilakukan oleh partai pendukung Anies- Sandy sejak putaran pertama. Fitnahmu tidak akan pernah dilupakan oleh kami yang membelamu pada saat kau didzolimi.

Selesai sudah pertemanan saya dengan kalian, termasuk dengan Anies-Sandy, tidak ada rasa menyesal memutuskan pertemanan ini. Harus ada garis tegas antara ideology dan prinsip yang dianut dengan pertemanan. Saya lakukan ini demi kejernihan hati dan ketenangan batin saya.

Saya akan tetap terus bersama tem an-teman yang memperjuangkan keadilan dan tegaknya penghormatan terhadap HAM, terutama kebebasan menyatakan pendapat dan fikiran sesuai hati nurani, menyuarakan ketidak adilan. Kami akan terus menyuarakan keprihatinan kami sebagai upaya untuk menambal kebangsaan yang sudah kalian koyak-koyak. Ahok adalah ikon perjuangan kami.

Jakarta, 15 Mei 2017.

Emmy Hafild

(fb. Emmy Hafild)

RSS Feed

RSS to Email Formatted

IFTTT


Itulah Berita WAJIB BACA..! Tulisan Cerdas Seorang Ibu yang Menolak Rekonsiliasi Versi Anies-Sandi

Sekian berita tentang WAJIB BACA..! Tulisan Cerdas Seorang Ibu yang Menolak Rekonsiliasi Versi Anies-Sandi, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua

Anda sedang membaca artikel WAJIB BACA..! Tulisan Cerdas Seorang Ibu yang Menolak Rekonsiliasi Versi Anies-Sandi dan artikel ini url permalinknya adalah https://beritahubulat.blogspot.com/2017/05/wajib-baca-tulisan-cerdas-seorang-ibu.html Semoga artikel ini bisa bermanfaat.